-->

Semua Niscaya Pernah Amatir

Pernahkah kau merasa minder ketika membeli DSLR/mirorless pertamamu dan mengikuti komunitas fotografer di lingkunganmu? Bahkan akun Instagram pribadi tidak berani kita ungkap di hadapan mereka sehabis melihat hasil foto mereka yang begitu wow dengan pengikut yang banyak dan mungkin job yang banyak pula.

Pernahkah kau merasa minder ketika membeli DSLR Semua Pasti Pernah Amatir

Bukan hasil foto saya (pexels.com)

Yah saya juga mengalaminya ketika memulai fotografi di usia 20 tahun. Sampai artikel ini ditulis, saya gres beberapa bulan terjun di dunia fotografi. Harapan saya yakni menjadi fotografer profesional yang penghasilannya dapat menghidupi saya (dan keluarga saya kelak). Namun kenyataannya tak seindah yang dibayangkan. Saya mulai mengikuti beberapa komunitas dan aneka macam yang sudah pro bahkan usianya gres belasan tahun. Teman seusia saya sudah sangat pro. Bahkan ada hasil fotonya yang sangat manis padahal hanya bermodal DSLR di bawah 10 juta. Saya kagum sekaligus minder, meskipun beberapa kali pernah memenangkan lomba. Itupun hanya tingkat amatir yang memakai kamera ponsel.

Setelah beberapa bulan mengikuti beberapa komunitas, saya mulai left dari beberapa komunitas dan hanya menyisakan beberapa komunitas yang cukup nyaman bagi saya. Saya juga masih minder melaksanakan potrait photography. Maka dari itu, saya mencoba berkeliling mencari objek yang manis di lingkungan saya. Memotretnya, mengedit, dan mempostingnya di Instagram. Terkadang beberapa foto saya hapus lagi alasannya yakni saya anggap kurang bagus. Saya juga mulai mengikuti lomba fotografi tingkat yang lebih tinggi. Saya juga menonton banyak video seputar fotografi di Youtube, membeli beberapa buku perihal fotografi, dan berlangganan majalah fotografi. Semua itu semata-mata untuk meningkatkan ilmu saya.

Setelah usang berselang, saya mulai mempunyai sobat yang dapat diajak hunting bareng. Memang jauh lebih menyenangkan bila bersama teman. Entah itu sebagai model atau fotografer. Foto-foto saya di Instagram juga semakin manis (setidaknya berdasarkan saya). Respon makin positif, pengikut bertambah. Bahkan ada satu job foto preweeding. Untuk hasil lomba, masih belum ada pengumuman, biar menang. Karena passion saya di blogging, maka saya mulai menciptakan topik fotografi di blog saya. Mungkin itu salah satu cara untuk menghasilkan uang dari fotografi.

Nah, saya yakin tidak hanya saya yang mengalami hal tersebut. Semua sobat saya bahkan fotografer ternama dunia pun niscaya pernah mengalami hal demikian. Menjadi amatir dan belum diakui orang lain. Namun, kalau kita rajin hunting, mencari ilmu fotografi, dan tetap mengikuti komunitas, saya yakin para amatir niscaya akan pro pada waktunya.


Anda dapat request artikel apa saja melalui atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)

LihatTutupKomentar