Skizofrenia ialah gangguan psikiatrik yang ditandai dengan peruhal an pada persepsi, pikiran, emosi, sikap, dan sikap seseorang. Skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan jawaban emosi yang lemah.
Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia faktual serta dibangun atas unsur yang tidak menurut logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Diagnosis didasarkan atas pengamatan sikap dan pengalaman penderita yang dilaporkan.
Gejala yang tampak pada pasien sanggup dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tanda-tanda positif dan tanda-tanda negatif. tanda-tanda positif, antara lain ilusi (kesalahpahaman yang serius ihwal apa yang terjadi, tidak rasional, dan tidak realistis), halusinasi, kekacauan pikiran, gaduh, gelisah, sikap aneh, dan bermusuhan. Gejala negatif, antara lain menarik diri dari pergaulan, pendiam, sulit diajak bicara, pasif, apatis, sulit berpikir, dan kehilangan dorongan kehendak atau inisiatif.
Skizofrenia berisiko meningkatkan penyalahgunaan zat terutama ketergantungan terhadap nikotin, bunuh diri, dan sikap menyimpang. Gangguan ini hampir 100 diderita oleh populasi orang dewasa, terutama usia remaja simpulan atau awal masa dewasa. Pada pria biasanya terjadi di usia 15-25 tahun, sedangkan pada Wanita sekitar 25-35 tahun.
Skizofrenia diduga disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Faktor genetik
Penyakit Skizofrenia dikendalikan oleh beberapa gen pada lokus yang berbeda di seluruh kromosomnya. Berdasarkan penelitian, persentase risiko skizofrenia akan diturunkan dari orangtua ialah sekitar 7-160/0 kalau salah satu orang tuanya sebagai penderita, dan 40-68% kalau kedua orang tuanya penderita.
2. Faktor biokimia
Meliputi ketidakseimbangan kimiawi (neurotransmiter) Otak, aktivitas neurotransmiter dopamin yang berlebihan di bagian-bagian tertentu otak, serta sensitivitas yang aneh terhadap dopamin dan neurotransmiter lainnya ibarat serotonin dan norepinefrin. '
3. Faktor psikososial
Meliputi stress berat yang bersifat kejiwaan, hubungan antara orang bau tanah dengan anak yang patogenik (pola didik yang tidak sehat ibarat anak harus tunduk saja, over protective, atau disiplin yang terlalu keras), serta interaksi yang patogenik dalam keluarga. Istilah “schizophregenic mother” terkadang dipakai untuk mendeskripsikan ihwal ibu yang mempunyai sifat dingin, dominan, dan penolak yang diperkirakan menjadi penyebab skizofrenia pada anak-anaknya.
Gejala
Gejala karakteristik: Dua atau lebih dari tanda-tanda berikut, masing-masing hadir dengan frekuensi sering selama periode satu bulan (atau kurang, kalau tanda-tanda berkurang lantaran pengobatan).
- Waham
- Halusinasi
- Bicara tidak teratur, yang merupakan manifestasi gangguan pedoman formal
- Perilaku yang tidak teratur secara garang (misalnya berpakaian yang tidak sesuai, sering menangis) atau sikap katatonik
- Gejala negatif: Tumpulnya emosi (kurang atau menolak menawarkan respons emosional), alogia (kurang atau menolak bicara), atau avolisi (kurang atau menolak motivasi)
- Jika waham dinilai aneh, atau halusinasi mencakup mendengar satu bunyi yang berpartisipasi dalam komentar yang terus menerus terhadap tindakan pasien atau mendengar dua atau lebih bunyi yang bercakap-cakap satu sama lain, hanya tanda-tanda di atas yang diperlukan. Kriteria bicara tidak teratur hanya dipenuhi kalau cukup parah untuk mengganggu komunikasi secara substansial.
Disfungsi sosial atau okupasional: Selama suatu waktu yang signifikan semenjak mulainya gangguan, satu atau lebih kawasan fungsi ibarat kerja, hubungan interpersonal, atau perawatan diri, menjadi sangat rendah dibandingkan level yang dicapai sebelum gangguan.
Durasi yang signifikan: Tanda-tanda gangguan yang kontinu bertahan selama setidaknya enam bulan. Periode enam bulan ini harus termasuk setidaknya satu bulan tanda-tanda (atau kurang, kalau tanda-tanda berkurang lantaran pengobatan).
Jika tanda-tanda gangguan terlihat selama lebih dari sebulan tetapi kurang dari enam bulan, diagnosis gangguan skizofreniform diterapkan. Gejala psikotik yang berlangsung selama kurang dari sebulan sanggup didiagnosis sebagai gangguan psikotik singkat, dan banyak sekali kondisi sanggup diklasifikasikan sebagai gangguan psikotik lainnya yang tidak diklasifikasikan.
Skizofrenia tidak sanggup didiagnosis kalau tanda-tanda gangguan suasana hati hadir secara substansial (meskipun sanggup didiagnosis gangguan skizoafektif ), atau kalau tanda-tanda gangguan perkembangan pervasif hadir kecuali waham atau halusinasi yang menonjol juga hadir, atau kalau tanda-tanda ialah hasil fisiologis eksklusif dari suatu kondisi medis atau zat yang umum, ibarat penyalahgunaan narkoba atau pengobatan.
Pengobatan
Pengobatan andalan ialah pengobatan dengan antipsikotik yang pada umumnya menekan kegiatan dopamin (dan kadang kala serotonin). Psikoterapi dan rehabilitasi vokasional dan sosial merupakan perawatan yang juga penting.
Pada perkara yang lebih serius yang melibatkan risiko untuk dirinya dan orang lain, maka perlu dilakukan perawatan di rumah sakit secara paksa, walaupun usang perawatan di rumah sakit kini ini lebih singkat dan tidak sesering waktu sebelumnya.