Ikan yang diasinkan merupakan pilihan cara membuatnya abadi selain dibekukan atau diasap. Garam sudah usang terkenal sebagai salah satu materi pengawet alami yang sanggup mencegah basil di daging ikan. Cara menciptakan ikan asin sendiri dikenal tiga teknik yaitu metode basah, metode kering dan kench salting. Untuk lebih mengenal, berikut cara menciptakan ikan asin metode berair yang sanggup Anda dilakukan sendiri di rumah.
1. Cara menciptakan ikan asin
Pertama sekali yaitu menyiapkan ikan segar yang akan diolah menjadi materi baku ikan asin. Untuk ikan-ikan berukuran kecil semisal ikan teri tidak usah dibuang sisik dan cuilan dalam. Lain bila menggunakan ikan berukuran besar contohnya ikan tongkol, tenggiri atau kakap yang harus dihilangkan sisik, insang serta isi perut. Ikan besar pun harus dibuka mulai punggung hingga perut akan tetapi tidak hingga putus yang menghasilkan bentuk serupa kupu-kupu. Sedangkan untuk ikan dengan ukuran sedang contohnya ikan kembung boleh dibuka atau tetap utuh. Sediakan larutan garam atau NaCl murni yang mempunyai kadar antara 30% hingga 50%. Bila menggunakan larutan garam 50% maka diharapkan kurang lebih 120 gr untuk tiap 1 liter air. Sementara bila menggunakan larutan garam kadar 50% diharapkan kurang-lebih 270 gr garam untuk tiap 1 liter air.
Berikutnya tempatkan ikan dalam larutan garam hingga semuanya terendam. Tambahkan pemberat sehingga ikan-ikan tidak menyembul ke permukaan. Lama perendaman antara 1-2 hari ditentukan oleh besar kecilnya ikan, konsentrasi larutan garam serta tingkat asin yang dikehendaki. Sepanjang waktu perendaman tersebut upayakan suhunya paling tinggi 20 derajat C. Bila memang hawa sedang panas, letakkan rendaman ikan dalam lemari pendingin.
Cara menciptakan ikan asin selanjutnya ialah mencuci ikan menggunakan air higienis lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Ikan yang dalam proses penjemuran ini hendaknya ditempatkan dalam ruangan pada malam hari serta ketika udara lembab karena uap air akan mengganggu tahap pengeringan ini. Ikan yang tak dilakukan proses pengeringan secara baik maka akan menurun kualitas hingga busuk.
2. Tips menentukan ikan asin yang baik
Sebagaimana tahu yang mengandung formalin beberapa produsen badung pun ada yang memanfaatkan materi berbahaya tersebut guna menghindarkan ikan menjadi bacin sekaligus juga ikan menjadi cepat kering. Tahap pengeringan ketika produksi ikan asin kebanyakan menggunakan panas matahari. Proses tersebut tentu akan terganggu ketika musim hujan datang. Langkah pengeringan ikan asin yang tidak tepat akan membuatnya cepat membusuk. Sebagai jalan pintasnya beberapa pengrajin menggunakan formalin semoga ikan tak busuk. Produksi ikan asin menggunakan formalin pun membutuhkan waktu lebih cepat. Apabila menggunakan cara normal dengan menggarami lalu menjemurnya membutuhkan waktu kurang-lebih 7 hari maka bila menambahkan formalin, ikan asin sanggup dihasilkan cuma 2 hari saja.
Kecuali itu yang juga menjadi alasan ditambahkannya formalin yaitu meminimalisir penyusutan yang terjadi setelah ikan kering. Contohnya saja ikan segar dengan berat 100 gr maka sehabis dijemur hingga kering akan menyusut tinggal 40 gr. Sementara kalau prosesnya dibantu formalin hanya akan susut beratnya paling tinggi 35% saja. Prosedur pengangkutan yang sanggup mengakibatkan ikan asin hancur pun jadi pertimbangan dipakai formalin. Maka itu semoga kita sebagai konsumen terhindar dari membeli ikan asin berformalin, berikut ciri-ciri ikan asin yang baik :
- Warna daging hampir ibarat waktu segarnya, tak kemerahan atau memudar.
- Munculnya bercak kemerahan di kulit ikan asin membuktikan bila ikan ini sudah terkontaminasi oleh bakteri. Begitupun bila menjumpai bercak warna putih, biru atau ungu yang diduga sudah ditumbuhi jamur.
- Bila ingin membeli teri medan maka pilih yang tak begitu putih karena umumnya sudah ditambahkan materi pemutih supaya menarik.
- Kondisi daging padat kenyal serta tak simpel robek menjadi indikasi kalau ikan asin tersebut memang baik. Jangan menentukan ikan asin dengan tekstur daging lembek dan simpel remuk. Untuk mengeceknya cukup gunakan ujung jari untuk menekannya. Bila bekas jari tak hilang membuktikan bila ikan asin itu diproduksi secara tak tepat contohnya menggunakan formalin atau zat pengawet lainnya.
- Daerah dinding perut tetap utuh, tak remuk serupa bubur dengan warna agak coklat. Demikian pula untuk cuilan tulang belakang yang tak kemerahan.
- Bila ikan asin dalam kondisi utuh maka pilih yang mempunyai selaput kornea mata jernih dengan bola mata menonjol. Jika bola mata melesak dengan warna pudar serta selaput berwarna kuning maka jangan dibeli.
- Beraroma segar sebagaimana ikan bahari segar. Ikan asin dengan aroma asam boleh jadi disebabkan terjadinya pertumbuhan mikroba karena tahap penggaraman yang tak rata. Sementara ikan asin dengan aroma tengik kemungkinan dikarenakan kelewat usang disimpan.
- Citarasanya tak pahit. Bila ternyata rasa dagingnya pahit, boleh jadi disebabkan pemakaian garam tak murni.
3. Cara memasak ikan asin semoga tak keras
Adakalanya sehabis ikan asin digoreng malah teksturnya menjadi keras dan alot. Untuk itu semoga ikan asin goreng menjadi renyah, tips berikut ini sanggup diterapkan. Meskipun ikan asin diproduksi dengan pengeringan namun ketika hendak digoreng garing tetap perlu dicuci lebih dulu. Maksudnya semoga kotoran dan bubuk yang menempel ketika tahap penjemuran dan penyimpanan hilang. Akan tetapi tidak perlu lama-lama mencucinya karena sanggup mengakibatkan kadar asinnya terlarut lalu teksturnya lembek.
Tiriskan dahulu segera sehabis ikan asin tadi dicuci sehingga kadar air yang terkandung berkurang. Ikan asin dengan kadar air tinggi akan membuatnya lembek. Kadar air yang banyak pun akan mengakibatkan minyak yang meledak dikala digoreng dalam wajan. Menambahkan tepung pun menjadi salah satu teknik menurunkan kandungan air karena sisa air yang terkandung dalam ikan sanggup meresap ke tepung. Gunakan tepung beras dengan ditambahkan sedikit tepung sagu atau tepung tapioka yang akan membuatnya garing dan renyah sekaligus tak simpel lembek.
Agar sanggup menghasilkan ikan asin goreng yang renyah, pakai minyak goreng dengan jumlah cukup banyak dimana seluruh ikan asin terendam. Penggunaan minyak goreng yang hanya sedikit akan mengakibatkan proses penggorengan tak sempurna. Hasilnya ialah ikan asin yang tak renyah hingga ke dalam daging. Saat pertama memasukkan ikan asin ke wajan dengan minyak goreng panas, upayakan menggunakan api besar. Namun sehabis beberapa waktu, api dikecilkan dan goreng hingga betul-betul garing. Munculnya buih minyak ketika proses menggoreng menunjukkan kalau kandungan air dalam ikan asin masih ada. Untuk itu terus menggorengnya hingga buih menghilang yang artinya ikan asin sudah garing dan renyah.
Tempatkan ikan asin yang sudah digoreng tadi di toples dengan tutup rapat namun tentu saja sehabis betul-betul dingin. Hindari menyimpan ikan asin yang masih hangat lebih-lebih yang masih panas ke dalam toples atau wadah tertutup karena hanya akan mengakibatkan ikan asin tak renyah lagi dan bahkan lembek. Ikan asin goreng garing renyah sudah sanggup dinikmati dan sanggup tetap renyah hingga beberapa hari. Selamat menikmati!
1. Cara menciptakan ikan asin
Pertama sekali yaitu menyiapkan ikan segar yang akan diolah menjadi materi baku ikan asin. Untuk ikan-ikan berukuran kecil semisal ikan teri tidak usah dibuang sisik dan cuilan dalam. Lain bila menggunakan ikan berukuran besar contohnya ikan tongkol, tenggiri atau kakap yang harus dihilangkan sisik, insang serta isi perut. Ikan besar pun harus dibuka mulai punggung hingga perut akan tetapi tidak hingga putus yang menghasilkan bentuk serupa kupu-kupu. Sedangkan untuk ikan dengan ukuran sedang contohnya ikan kembung boleh dibuka atau tetap utuh. Sediakan larutan garam atau NaCl murni yang mempunyai kadar antara 30% hingga 50%. Bila menggunakan larutan garam 50% maka diharapkan kurang lebih 120 gr untuk tiap 1 liter air. Sementara bila menggunakan larutan garam kadar 50% diharapkan kurang-lebih 270 gr garam untuk tiap 1 liter air.
Berikutnya tempatkan ikan dalam larutan garam hingga semuanya terendam. Tambahkan pemberat sehingga ikan-ikan tidak menyembul ke permukaan. Lama perendaman antara 1-2 hari ditentukan oleh besar kecilnya ikan, konsentrasi larutan garam serta tingkat asin yang dikehendaki. Sepanjang waktu perendaman tersebut upayakan suhunya paling tinggi 20 derajat C. Bila memang hawa sedang panas, letakkan rendaman ikan dalam lemari pendingin.
Cara menciptakan ikan asin selanjutnya ialah mencuci ikan menggunakan air higienis lalu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Ikan yang dalam proses penjemuran ini hendaknya ditempatkan dalam ruangan pada malam hari serta ketika udara lembab karena uap air akan mengganggu tahap pengeringan ini. Ikan yang tak dilakukan proses pengeringan secara baik maka akan menurun kualitas hingga busuk.
2. Tips menentukan ikan asin yang baik
Sebagaimana tahu yang mengandung formalin beberapa produsen badung pun ada yang memanfaatkan materi berbahaya tersebut guna menghindarkan ikan menjadi bacin sekaligus juga ikan menjadi cepat kering. Tahap pengeringan ketika produksi ikan asin kebanyakan menggunakan panas matahari. Proses tersebut tentu akan terganggu ketika musim hujan datang. Langkah pengeringan ikan asin yang tidak tepat akan membuatnya cepat membusuk. Sebagai jalan pintasnya beberapa pengrajin menggunakan formalin semoga ikan tak busuk. Produksi ikan asin menggunakan formalin pun membutuhkan waktu lebih cepat. Apabila menggunakan cara normal dengan menggarami lalu menjemurnya membutuhkan waktu kurang-lebih 7 hari maka bila menambahkan formalin, ikan asin sanggup dihasilkan cuma 2 hari saja.
Kecuali itu yang juga menjadi alasan ditambahkannya formalin yaitu meminimalisir penyusutan yang terjadi setelah ikan kering. Contohnya saja ikan segar dengan berat 100 gr maka sehabis dijemur hingga kering akan menyusut tinggal 40 gr. Sementara kalau prosesnya dibantu formalin hanya akan susut beratnya paling tinggi 35% saja. Prosedur pengangkutan yang sanggup mengakibatkan ikan asin hancur pun jadi pertimbangan dipakai formalin. Maka itu semoga kita sebagai konsumen terhindar dari membeli ikan asin berformalin, berikut ciri-ciri ikan asin yang baik :
- Warna daging hampir ibarat waktu segarnya, tak kemerahan atau memudar.
- Munculnya bercak kemerahan di kulit ikan asin membuktikan bila ikan ini sudah terkontaminasi oleh bakteri. Begitupun bila menjumpai bercak warna putih, biru atau ungu yang diduga sudah ditumbuhi jamur.
- Bila ingin membeli teri medan maka pilih yang tak begitu putih karena umumnya sudah ditambahkan materi pemutih supaya menarik.
- Kondisi daging padat kenyal serta tak simpel robek menjadi indikasi kalau ikan asin tersebut memang baik. Jangan menentukan ikan asin dengan tekstur daging lembek dan simpel remuk. Untuk mengeceknya cukup gunakan ujung jari untuk menekannya. Bila bekas jari tak hilang membuktikan bila ikan asin itu diproduksi secara tak tepat contohnya menggunakan formalin atau zat pengawet lainnya.
- Daerah dinding perut tetap utuh, tak remuk serupa bubur dengan warna agak coklat. Demikian pula untuk cuilan tulang belakang yang tak kemerahan.
- Bila ikan asin dalam kondisi utuh maka pilih yang mempunyai selaput kornea mata jernih dengan bola mata menonjol. Jika bola mata melesak dengan warna pudar serta selaput berwarna kuning maka jangan dibeli.
- Beraroma segar sebagaimana ikan bahari segar. Ikan asin dengan aroma asam boleh jadi disebabkan terjadinya pertumbuhan mikroba karena tahap penggaraman yang tak rata. Sementara ikan asin dengan aroma tengik kemungkinan dikarenakan kelewat usang disimpan.
- Citarasanya tak pahit. Bila ternyata rasa dagingnya pahit, boleh jadi disebabkan pemakaian garam tak murni.
3. Cara memasak ikan asin semoga tak keras
Adakalanya sehabis ikan asin digoreng malah teksturnya menjadi keras dan alot. Untuk itu semoga ikan asin goreng menjadi renyah, tips berikut ini sanggup diterapkan. Meskipun ikan asin diproduksi dengan pengeringan namun ketika hendak digoreng garing tetap perlu dicuci lebih dulu. Maksudnya semoga kotoran dan bubuk yang menempel ketika tahap penjemuran dan penyimpanan hilang. Akan tetapi tidak perlu lama-lama mencucinya karena sanggup mengakibatkan kadar asinnya terlarut lalu teksturnya lembek.
Tiriskan dahulu segera sehabis ikan asin tadi dicuci sehingga kadar air yang terkandung berkurang. Ikan asin dengan kadar air tinggi akan membuatnya lembek. Kadar air yang banyak pun akan mengakibatkan minyak yang meledak dikala digoreng dalam wajan. Menambahkan tepung pun menjadi salah satu teknik menurunkan kandungan air karena sisa air yang terkandung dalam ikan sanggup meresap ke tepung. Gunakan tepung beras dengan ditambahkan sedikit tepung sagu atau tepung tapioka yang akan membuatnya garing dan renyah sekaligus tak simpel lembek.
Agar sanggup menghasilkan ikan asin goreng yang renyah, pakai minyak goreng dengan jumlah cukup banyak dimana seluruh ikan asin terendam. Penggunaan minyak goreng yang hanya sedikit akan mengakibatkan proses penggorengan tak sempurna. Hasilnya ialah ikan asin yang tak renyah hingga ke dalam daging. Saat pertama memasukkan ikan asin ke wajan dengan minyak goreng panas, upayakan menggunakan api besar. Namun sehabis beberapa waktu, api dikecilkan dan goreng hingga betul-betul garing. Munculnya buih minyak ketika proses menggoreng menunjukkan kalau kandungan air dalam ikan asin masih ada. Untuk itu terus menggorengnya hingga buih menghilang yang artinya ikan asin sudah garing dan renyah.
Tempatkan ikan asin yang sudah digoreng tadi di toples dengan tutup rapat namun tentu saja sehabis betul-betul dingin. Hindari menyimpan ikan asin yang masih hangat lebih-lebih yang masih panas ke dalam toples atau wadah tertutup karena hanya akan mengakibatkan ikan asin tak renyah lagi dan bahkan lembek. Ikan asin goreng garing renyah sudah sanggup dinikmati dan sanggup tetap renyah hingga beberapa hari. Selamat menikmati!