Alat pemotong padi yaitu alat yang juga mengalami perubahan dalam dunia pertanian. Alat ini memang sudah dipakai semenjak acara bertani dikenal manusia. Memotong padi juga menjadi acara penting lantaran ada pada cuilan proses panen. Proses panen ini biasanya berlangsung usang salah satu faktornya lantaran luasnya lahan. Namun tak hanya itu, lamanya proses panen juga disebabkan oleh alat pemotong yang sangat tradisional, bahkan masih kuno. Pada kesempatan kali ini, Anda akan mendapat gosip alat pemotong padi dari jaman dulu hingga sekarang. Meski terjadi perubahan, namun fungsi utamanya tetap sama. Namun perubahan tersebut juga menciptakan alat ini sangat dibutuhkan, terlebih pada masa kini. Jika dulu alat digerakkan dengan tangan, maka alat-alat modern lebih banyak digerakkan dengan mesin atau secara mekanis. Tak perlu berlama lagi, mari kita lihat dari yang pertama.
Arit Padi |
Yang pertama ada nama sabit. Dalam bahasa Jawa, sabit biasa disebut “arit”, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “sickle”. Bentuk dari sabit ini gotong royong sangat sederhana, yakni besi yang tajam dan melengkung. Kadang tak hanya besi, ada juga sabit yang dibentuk dengan baja sehingga pisau menjadi lebih baik. Karena bentuknya melengkung, maka cuilan dalam yang biasanya tajam. Meski demikian, sabit juga sering ditemukan tajam pada cuilan luar. Secara keseluruhan, sabit terdiri dari 2 material, yakni besi atau baja yang sudah ditempa dan dijadikan pisau melengkung dan kayu sebagai gagangnya. Inilah alat pemotong padi yang sangat sederhana. Penggeraknya yaitu tangan insan sehingga luas atau tidaknya pengerjaan tergantung pada kekuatan manusia. Hal itulah yang menciptakan penggunaan sabit dalam proses panen menjadi lebih lama.
Selanjutnya ada nama Thresher Harvester atau perontok padi. Alat ini bukan murni alat pemotong padi, melainkan lebih kepada perontok padi. Padi yang sudah dipotong akan dirontokkan bulir-bulirnya dengan alat ini. Alat ini menyerupai mirip silinder dengan paku-paku yang menganga. Untuk perngoperasiannya, sanggup memakai traktor, motor listrik, atau yang paling banyak, motor disel. Nah, dari alat inilah lalu muncul alat kombinasi antara sabit dengan silinder ini. Alat tersebut biasa dinamakan Combine Harvester atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Perontok Pemanen Gabungan. Alat ini biasanya berukuran besar dan berbentuk menyerupai dengan traktor dengan alat khusus pada cuilan depan. Namun dengan besarnya ukuran, alat yang juga disebut mesin ini sangat efetif untuk proses panen seklipun dalam lahan yang sangat luas. Dan inilah mesin modern yang ketika ini menggantikan sabit.
Firman |
Mesin ini sanggup dioperasikan pada lahan persawahan, baik berair maupun kering. Dengan hanya mengarahkan pisaunya pada padi, maka padi akan dengan sendirinya terpotong dan bulirnya masuk ke dalam wadah yang sudah disediakan pada cuilan bawah. Dengan demikian, prosesnya akan lebih singkat lantaran sanggup dikerjakan dalam sekali jalan, memotong dan mengambil bulirnya. Mesin Harvester ini lalu menjadi solusi bagi para petani yang tidak mempunyai banyak tenaga pemanen. Mesin ini dibanderol mulai dari puluhan hingga ratusan juta. Meski berharga tinggi, namun efektivitasnya tak sanggup digantikan. Bahkan untuk mendapat hasil yang lebih cepat, alat pemotong padi ini patut untuk dimiliki. Demikian sekilas perihal alat yang dipakai untuk memotong dan mengambil bulir padi. Teknologi telah sukes menciptakan alat yang sanggup mempercepat pekerjaan manusia, tak terkecuali dalam ranah pertanian. Berminat untuk memilikinya?