-->

Info Musibah Di Asia Tenggara Terbaru

Bencana alam merupakan salah satu insiden alam. Disebut juga sebagai tanda-tanda alam. Gejala alam yaitu insiden alam yang terjadi disebabkan oleh alam itu sendiri. Beberapa insiden alam mempunyai kegunaan untuk kehidupan insan sedangkan lainnya bersifat merugikan. Musim hujan dan animo ialah pola insiden alam yang bermanfaat untuk manusia. Sementara tanah longsor, banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, atau angin topan ialah beberapa insiden alam merugikan yang sering dinamakan peristiwa alam.

Bencana alam dialami di setiap cuilan dunia termasuk juga di daerah Asia Tenggara dimana Indonesia ada di dalamnya. Bencana alam di Asia Tenggara terbaru yang kita saksikan akhir-akhir ini mengambarkan kalau tanda-tanda alam yang dialami hampir sama. Dilihat dari sisi Geologi, secara umum dikuasai daerah di Asia Tenggara dilewati pegunungan lipatan muda jalur mediterania. Pegunungan mediterania tersebut berawal dari pegunungan Arakan Yoma di Burma yang merupakan sambungan dari Pegunungan Himalaya kemudian menuju ke Pegunungan Andaman dan Nikobar menyambung ke Pegunungan Bukit Barisan terus ke Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan berhenti di Laut Banda. Dengan begitu ada sejumlah kesamaan diantara negara-negara di daerah Asia Tenggara ini.

Berikut beberapa musibah di Asia Tenggara terbaru yang banyak menimbulkan korban jiwa :

1. Letusan gunung Merapi

Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sudah menawarkan gejala-gejala akan meletus beberapa bulan sebelumnya. Sampai akhirnya tanggal 3 November 2010 gunung ini mengeluarkan isinya dengan dahsyat yang hasilnya ada 138 korban jiwa melayang termasuk salah satunya ialah Mbah Marijan yang merupakan penunggu gunung Merapi ini.

2. Gempa bumi di Sumatera

Terjadi tanggal 2 Juni 2019 jam 5.56 WIB mengakibatkan kerusakan 2.663 rumah dan 103 ruang kelas di 19 kelurahan atau 16 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kerinci, dan Kota Padang. Korban jiwa ada satu orang dengan 18 orang luka-luka.

3. Angin Topan Filipina

Sedikitnya ada 3 orang diberitakan tewas dan 6 lainnya hilang sehabis terjadinya angin puting-beliung besar yang menghantam wilayah Filipina tanggal 12 September 2019. Badai yang disebut Maring itu disebabkan lantaran depresi tropis sehingga mengakibatkan banjir hingga setinggi dada orang remaja di banyak sekali wilayah di luar kota Manila. Badai pemicu banjir juga mengakibatkan tanah longsor yang mengubur dua orang di wilayah timur Manila.

4. Badai dan banjir Penang Malaysia

Banjir yang diakibatkan lantaran curah hujan tinggi yang tanpa henti hingga belasan jam mengakibatkan 5 orang tewas di Malaysia tanggal 6 November 2019.  Hampir 80 persen wilayah Penang menderita akhir hujan deras yang diikuti angin topan tersebut. Banjir dengan ketinggian hingga 4 meter pun melanda banyak sekali lokasi ibarat di George Town, Kedah dan Perlis.
LihatTutupKomentar